Sudah banyak yang tahu, jika sepak bola adalah salah satu olah raga yang banyak digemari di seluruh penjuru dunia. Permainannya yang mudah, murah, dan kompetisinya yang beragam, membuat sepak bola semakin eksis dari waktu ke waktu. Jika Anda adalah salah satu penggemar sepak bola, pasti tahu berbegai macam kompetisi yang ada di dunia, Asia, ASEAN, ataupun Indonesia sendiri. Salah satu kompetisi sepak bol ayang ada di Asia dan kemarin baru saja melakukan drawing atau undian terdahap pengelompokan group adalah kompetisi AFC atau Piala Asia. Bagaimana kompetisi AFC dan kiprah Indonesia di dalamnya?
Anda pasti tahu, setiap kompetisi pasti memiliki sejarahnya tersendiri yang cukup panjang. Sejarah yang membuat kompetisi tersebut terbentuk dan terus berlangsung hingga sekarang.
Jika Anda belum mengetahui bagaimana detail dari sejarah kompetisi AFC dan sejarah Indonesia mengikuti kompetisi tersebut, silakan simak ulasan berikut ini.
Sejarah Kompetisi AFC dan Kiprah Indonesia di Dalamnya
Piala Asia ialah salah satu turnamen sepak bola yang diadakan oleh pihak Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Tim nasional pemenang nantinya akan dinobatkan sebagai juara Asia serta langsung lolos untuk menjajaki dalam Piala Konfederasi FIFA.
Piala Asia diadakan 4 tahun sekali semenjak edisi 1956 sampai 2004. Hal ini dikarenakan Olimpiade Musim Panas ini serta Kejuaraan Sepak Bola Eropa diselenggarakan pada tahun yang sama dengan Piala Asia.
Setelah kompetisi ini diselenggarakan pada tahun 2004, Piala Asia selanjutnya diselenggarakan 3 tahun setelah tepatnya tahun 2007. Namun usai itu kembali diadakan tiap 4 tahun sekali (2011, 2015, 2019, dan seterusnya).
Piala Asia biasanya didominasi oleh beberapa kecil tim papan atas. Awal mulanya tim yang berhasil mendapatkan kemenangan yakni Korea Selatan (2 kali) serta Iran (3 kali).
Semenjak 1984, Jepang (4 kali) serta Arab Saudi (3 kali) jadi tim berhasil mengukuhkan banyak kemenagan, mereka mampu memenangkan 7 dari 10 final terakhir.
Tim lain yang sempat mencapai gelar yakni Qatar (juara bertahan pada tahun 2019), Australia (2015), Irak (2007) serta Kuwait (1980). Israel memenangkan kompetisi pada tahun 1964 namun setelah itu dikeluarkan serta kink bergabung dengan UEFA.
Australia bergabung dengan pada tahun 2007 dan kemudian menjadi tuan rumah. Pada laga final Piala Asia pada tahun 2015, mereka berhasil mengalahkan Korea Selatan dan keluar sebagai pemenang.
Turnamen 2019 dikembangkan, dari awal mulanya 16 tim jadi 24 tim, dengan proses kualifikasi berlipat ganda selaku bagian dari kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018.
Sejarah Indonesia dalam Kompetisi AFC
Kemenangan yang didapatkan oleh timnas Indonesia ketika melawan Nepal pada laga pamungkas Grup A fase ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 jadi catatan sejarah.
Kemenangan tersebut menentukan satu tiket bagi timnas Indonesia untuk dapat berlaga di putaran final Piala Asia 2023, setelah sebelumnya tercatat tidak pernah mengikuti kompetisi sepanjang 15 tahun terkahir.
Penantian panjang itu akhirnya terhenti dengan kemenangan dengan skor 7- 0 dan timnas Indonesia mengakhiri persaingan dengan menduduki kedua klasemen Grup A.
Skuad Merah Putih yang berhasil merebut satu tiket via jalur runner- up terbaik Kualifikasi Piala Asia 2023 karena telah mampu mengumpulkan 6 poin dari 3 pertandingan.
Anak asuh Shin Tae Yong ini sukses mengunci posisi kedua di klasemen runner- up terbaik Kualifikasi Piala Asia 2023 sebab unggul pada jumlah produktivitas gol atas lawan- lawannya.
Catatan Partisipasi Timnas Indonesia di Piala Asia
Catatan keikutsertaan Indonesia berlangsung mulai edisi Piala Asia 1996 yang diselenggarakan di Uni Emirat Arab, 2000 di Lebanon, 2004 di Tiongkok, serta terakhir 2007 di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan juga Vietnam.
Sementara itu, semenjak Piala Asia berlangsung untuk pertama kalinya di Hong Kong tahun 1959, Indonesia sering tidak turut dalam kompetisi. Penampilan pertamanya baru terbentuk pada edisi 1996 yang berlangsung di Uni Emirat Arab.
Setelah 4 kali beruntun tampak di ajang Piala Asia, ialah pada 1996, 2000, 2004, serta 2007, skuad Merah Putih akhirnya mesti absen lumayan lama.
Indonesia gagal bertanding pada 2 kualifikasi yakni Piala Asia 2011 serta 2015, dan pada edisi 2019 negara kita mendapatkan diskualifikasi AFC lantaran sedang dihukum FIFA.
Catatan Prestasi Timnas Indonesia di Piala Asia
Hingga saat ini, terhitung 4 kali timnas Indonesia berlaga di kancah Asia, belum juga bisa menciptakan prestasi yang membanggakan bagi bangsa.
Karena, seluruhnya berakhir di fase grup. Timnas Indonesia belum sempat sekalipun lolos dari fase gugur sepanjang 4 kali tampil di ajang tersebut.
Apalagi, catatan kemenangannya pula masih belum dapat dibilang positif. Pada keikutsertaannya yang pertama kali, Indonesia jadi rujakan pesaingnya di Grup A Piala Asia 1996.
Mereka tercatat kalah dari Korea Selatan (2- 4) serta Uni Emirat Arab (0- 2), serta mencapai hasil imbang 2- 2 dengan Kuwait. Hasilnya, Indonesia mendekam selaku juru kunci klasemen akhir.
Pada edisi Piala Asia 2000 juga tidak jauh berbeda. Indonesia tumbang dari Cina (0- 4) serta Korea Selatan (0- 3), kemudian ditahan imbang Kuwait tanpa berhasil. Skuad Garuda pula berakhir selaku juru kunci.
Ada pula pada Piala Asia 2004, prestasi Indonesia sedikit lebih baik sebab sanggup menang untuk kali awal dikala bertemu Qatar( 2- 1), tetapi setelah itu kalah 0- 5 dari Cina serta 1- 3 dari Bahrain.
Indonesia pernah memiliki harapan sebab sanggup menang 2- 1 atas Bahrain pada laga perdana Grup D. Indonesia juga wajib puas mengakhiri posisi di peringkat ketiga Grup A dengan 3 poin.
Sayangnya, status selaku tuan rumah kandas bawa Indonesia menang saat bertemu Arab Saudi (2- 1) serta Korea Selatan( 1- 0). Hasilnya, Indonesia berakhir di peringkat ketiga klasemen Tim D dengan koleksi 3 poin dari 3 laga.